3 Perbedaan Lada Putih dan Lada Hitam

Lada Putih Lada Hitam
30/07/2021 0 Comments

Lada putih dan Lada hitam adalah salah satu jenis rempah-rempah yang banyak dipakai dalam berbagai ragam masakan di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Masyarakat kitasering menyebut nama lain lada adalah Merica. Orang Sunda menyebutnya Pedes.

Lada termasuk rempah-rempah yang bernilai ekonomis tinggi bahkan di masa krisis moneter (krismon) di negeri kita ini pada tahun 1998 harganya melambung tinggi sehingga membuat petani yang menanam tanaman lada kaya mendadak.Info harga lada terbaru klik disini

Lada Hitam (Gambar:Pixabay)

Baca Juga:

Tentang Lada

Untuk Mengusir Dan Membunuh Cicak Pakai Bawang Putih, Lada dan Kulit Telur

Ada 2 jenis lada yang biasa digunakan untuk memasak, yaitu lada hitam dan putih. Kedua ini memiliki perbedaan, baik dari segi pengolahan maupun kegunaannya.

Perbedaan lada hitam dan lada putih mengutip dari situs Kompas.

Proses pengolahan
Sebetulnya lada hitam dan lada putih berasal dari pohon yang sama. Namun proses pengolahan yang berbeda membuatnya keduanya menghasilkan tampilan dan rasa yang berbeda pula.

Untuk mendapatkan lada hitam petani harus memetik bijinya sebelum seluruh bulirnya masak.

Gugusan yang sudah dipetik lalu dijemur selama beberapa hari hingga bulirnya berwarna hitam.

Setelah dijemur, bulir-bulir tersebut akan digugurkan dari tangkainya dengan cara diinjak-injak. Kemudian, bulir diayak dan ditampi.

Proses pengolahan lada putih sedikit lebih rumit dibandingkan proses pengolahan yang hitam.

Untuk mendapatkan lada putih, petani harus memanemnya ketika semua bulir sudah masak.

Setelah itu, bulir-bulir tersebut disimpan di dalam kantung lalu direndam dalam air selama satu sampai dua minggu.

Proses ini dilakukan agar selaput lada menjadi lebih lunak, sehingga mudah terkupas saat digosok maupun diinjak-injak.

Bulir-bulir yang sudah putih ini lalu dicuci dan dijemur hingga kering.

  1. Rasa dan aroma Lada hitam lebih pedas dan panas karena proses pengolahan lada hitam yang lebih cepat dan ringkas, sehingga membuat rasanya jadi lebih kuat dan pedas apalagi pada lada hitam yang baru digiling.

Adapun rasa dan aroma lada putih tidak terlalu kuat. Maka lada putih lebih disukai masyarakat Indonesia dan sering digunakan untuk masakan yang tidak pedas.

  1. Masa simpannya
    Biasanya si hitam lebih awet daripada si putih.
Lada Berwarna Putih

Jika disimpan dengan benar, lada hitam utuh bisa bertahan hingga satu tahun. Tetapi setelah proses digiling ketahanannya akan berkurang, hanya sampai beberapa bulan saja

Sementara itu, masa simpan lada putih lebih pendek. Bahkan, rasanyapun bisa berkurang.

Hal ini disebabkan oleh proses pengolahan yang sebentar sehingga membuat lada putih lebih ‘terbuka’.

Untuk itu, jika ingin menggunakan lada putih maka pakailah yang masih segar, supaya rasa dan aromanya lebih keluar.

  1. Fungsi dalam masakan

Selain rasa dan tampilannya, fungsi rempah bulatan kecil itu dalam masakan pun berbeda.

Umumnya, lada hitam digunakan dalam masakan yang memiliki banyak elemen. Penambahan lada hitam pada hidangan tersebut dapat membuat rasanya lebih menyatu.

Adapun Lada yang putih sendiri lebih sering dipakai untuk makanan bercita rasa ringan, seperti sup.Dengan menambahkan lada putih, hidangan jadi lebih hangat saat disantap.

Sumber: Kompas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *