Tentang Tanaman Lada

24/05/2021 0 Comments

Lada, atau merica atau sahang atau peses(Latin Piper nigrum) adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati. 

Lada mempunyai sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah).Tanaman ini ditemukan dan dikenal sudah puluhan abad yang lalu. 

Masyarakat kita hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang sering dipakai sebagai bumbu dapur. 

Lada salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke mancanegara dimana kebutuhan lada di dunia pada tahun 2000 mencapai 280rb ton.

Tanaman Lada berkembang biak dengan biji, tetapi banyak petani lebih suka melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya.Batang tanaman lada dipotong kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.

Bagian-Bagian Tanaman Lada

Batang

Batang tanaman lada tumbuh merambat namun terkadang juga menjalar di permukaan tanah. Panjang batang bisa mencapai 15 m, tetapi dalam budi daya tanaman lada, biasanya batang akan dipotong dan disisakan sekitar 275-300 cm.

Batang pada tanaman lada adalah beruas-ruas seperti tanaman tebu dan panjang ruas bukunya berkisar 4–7 cm, hal ini tergantung pada tingkat kesuburan.

Panjang ruas buku pangkal lebih pendek dibanding dengan ruas yang berada di pertengahan maupun ujung, adapaun ukuran diameternya rata-rata berukuran 6–25 milimeter.

Akar

Akar pohon yang memiliki rasa pahit, pedas, hangat, dan antipiretik ini adalah akar tunggang namun mirip dengan akar serabut.

Ukurannya kecil-kecil dan tidak panjang sebagaimana pada akar tunggang biasanya.

Berdasarkan jenisnya, akar tanaman lada dapat dibedakan menjadi dua, yakni akar lekat dan akar tanah. Akar lekat adalah akar yang tumbuh pada setiap ruas buku yang berada di permukaan tanah dan mempunyai panjang rata-rata 2,5-3,5 cm. Pada satu ruas buku bisa tumbuh sebanyak 10-25 helai akar.

Sementara akar tanah ialah akar yang tumbuh pada batang tanaman yang berada di dalam tanah. Dari satu suku batang bisa tumbuh sekitar 10-20 helai akar.

Cabang

Tanaman ini mempunyai dua macam cabang, yakni cabang orthotrop dan cabang pang plagiatrop

Cabang orthotrop adalah cabang yang tumbuh dari ketiak daun pada buku batang baik yang berada di permukaan maupun di dalam tanah.

Adapun cabang pang plagiatrop merupakan cabang yang tumbuh dari buku dahan. Biasanya cabang ini akan tumbuh setelah tanaman lada berbuah sebanyak dua kali. Jika semakin banyak buku dahan yang ditumbuhi olehnya, maka semakin banyak buah yang akan dihasilkan.

Dahan

Ukuran dahan tanaman lada bantara 35–65 centi meter.Dahannya tumbuh secara vertikal, namun selanjutnya dahannya akan menjadi horisontal ketika buahnya sudah mulai tua dan masak. 

Sehingga menyebabkan dahan tanaman ini menggantung karena dipengaruhi oleh bobot buah yang tumbuh di dahannya itu. Oleh sebab itu petani tanaman lada harus menjaga dahannya agar tumbuh normal karena mempunyai fungsi pokok, yaitu untuk tempat pertumbuhan bunga lada dan buahnya.

Daun

Daun tanamn yang di daerah Bogor disebut pedes ini berbentuk bulat telur, namun ujungnya meruncing. Belahan atas, daun berwarna hijau tua mengkilat, adapun yang bagian bawah berwarna hijau pucat  panjangnya bisa mencapai 12–18 cm dengan lebar 5–10 centimeter.

Daun akan berukuran lebih panjang jika berada pada batang bagian atas, juga sebaliknya begitu.

Biasanya kuncup daun lada terbungkus oleh kelopak (sisik), jika dia mengembang, maka berjatuhanlah kelopak tersebut. Daun tanaman lada bersifat kenyal & bertangkai.

Varietas Lada

Khususnya di negeri kita ini ada 40 jenis lada. Sementara jenis varietas lada yang banyak ditanam tergantung kepada daerah-daerah masing-masing.

Contoh di propinsi ujung selatan pulau Sumatera yaitu Lampung jenis yang  disukai penduduk lokal adalah Belantung dan Kerinci. Di propinsi Babel(Bangka Belitung) yaitu di Bangka jenis yang ditanam adalah “Lampung Daun Kecil” (LDK) dan “Lampung Daun Lebar” (LDL), Merapin, Chunuk dan Jambi.

Sementara di Pulau Kalimantan, lada yang banyak ditanam adalah varietas Bengkayang.

Adapun Provinsi Jawa Barat, jenis yang banyak ditanam adalah varietas LDK dan LDL.

Setiap varietas memiliki keunggulan dan kelemahan dalam ketahanan hama dan penyakit utama lada, sehingga petani dapat memilih jenis varietas lada mana yang cocok untuk ditanam.

Tanam lada kini tidak hanya pada jenis rambat namun sudah dibudidayakan juga jenis lada perdu yang tidak tmembutuhkan lahan luas serta sangat minim pemeliharaan dan juga hasil buahnya sebanding dengan jenis rambat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *